Liburan ke bandung dengan budget terbatas memaksa ts untuk berjuang mencari atau bahasa kerennya survivor,widiihhh.. penginapan murah,setelah searching beberapa kali lewat mbah google,nemu salah satu penginapan yang kiranya pas di kantong ts.Namanya bantal guling guest house bertempat di Jl. Bukit Dago Utara II No. 20C.Beberapa kali pula melihat foto-foto kamar dan ruangan melalui mbah google,rasanya emang cocok,bersih dan terkesan mewah meski di rate yang rendah.Di harga terendah 140ribu dengan tipe kamar bunkbed.
Langsung saja ts meluncur ke TKP untuk istirahat setelah perjalanan muter-muter kota bandung.Sempet kesasar beberapa kali dan salah alamat.1 jam lebih ts mencari penginapan ini.akhirnya ts bisa menemukan meski harus berpanas-panas di bawah sinar matahari kurang lebih 1 jam an.Lokasinya masuk ke perumahan di daerah dago atas.ancer-ancernya yaitu samping hotel jayakarta.memang tidak ada plakat di pinggir jalan raya,itulah yang menyulitkan ts mencari alamatnya.Sempet juga ts telpon ke bantal guling guest housenya untuk meminta petunjuk menuju penginapan.Mas-mas yang menerima telpon pun sangat ramah,beliau memberikan petunjuk hingga ts mengerti.Lokasinya masuk ke dalam perumahan,harus naik kendaraan untuk bisa mencapai jalan raya.
Ts datang ke penginapan pada siang hari sekitar jam 10 an, namun pihak penginapan akan memberi cash 50ribu kalau ceck in di bawah jam 12 siang,akhirnya ts memilih mencari makan dulu sambil menunggu jam 12 siang.Setelah jam 12 siang ts langsung ceck in bersama doi dengan memilih kamar tipe bunkbed.Di ruang resepsionis terpampang besar tulisan dan salib menandakan kalau pemilik penginapan ini adalah umat kristiani yang taat beribadah.Setelah mengisi formulir,mbak yang jaga langsung mengantar kami untuk memilih tempat kamar.Ada 2 pilihan kamar,yaitu di atas dan di bawah.Dengan pilihan di atas bisa lihat langsung pemandangan terasering indah namun kekurangannya lantai atas pengap tidak ada ventilasi dan kalau di bawah ada ruangan merokok dan santai namun kekuranganya tidak ada pemandangan yang dilihat.
Kami memutuskan memilih kamar di bawah,dan segeralah kami menuju kamar di bawah,ternyata benar untuk memilih kamar bawah karena di ruangan terbuka tidak pengap dan langsung berhadapan dengan kebun.Sampai kami beres-beres dan istirahat di kamar tidak ada keganjilan yang terjadi,aman-aman saja bahkan cenderung lebih merasakan serasa tinggal di villa,hehehehe.Setelah beres-beres sempatkan diri untuk melihat-lihat sekitar penginapan,pemandangannya sangat masih asri dan hijau.Hanya ts dan 1 keluarga yang sedang menginap disini.Ts menginap di kamar bawah bagian luar,sedangkan 1 keluarga tsb menginap di bawah bagian dalam.
Bangun tidur jam sudah menunjukkan pukul 17.30 wib.Maghrib pun tiba.Sebenarnya ts bangun tidur punya acara mengelilingi kota bandung lagi namun kondisi sedang tidak bersahabat.Hujan rintik-rintik tiada henti hingga pukul 20.00 wib.Kami berdua pun kelaparan,seharusnya ini adalah jam makan malam tapi kami belum bisa beli makanan di luar karena hujan.Sebenarnya pihak penginapan menyediakan banyak pilihan makanan,namun harga yang ditawarkan terlalu mahal bagi ts.Sekitar pukul 20.10 wib ada yang mengetuk pintu kamar ts,setelah ts buka ternyata mas yang jaga hotel mengantarkan pesanan mie goreng.Kami pun menjelaskan kalau kami tidak pesan mie goreng.Akhirnya masnya pun bingung.hehehehe.Mie pun dibawa kembali ama masnya.
Pukul 20.30 wib kami memutuskan untuk pergi keluar untuk mencari makan meskipun gerimis.Alangkah kagetnya ketika ts membuka pintu kamar,di teras kamar bawah bagian bawah tidak ada lampu penerangan sama sekali,dan tidak ada penghuni sama sekali kecuali ts,orang yang jaga hotel pun tak ada,sebagian besar mereka stand by di kamar bawah bagian dalam dan meja resepsionis.Bisa dibayangkan gimana gelapnya di teras kamar kami.Namun ts tidak punya pikiran yang aneh-aneh,dipikiran ts mungkin lampu belum dipasang karena beberapa kamar masih dalam tahap renovasi.Setelah meninggalkan kamar kami masuk ke kamar bawah bagian dalam,di dalam nampak banyak orang yaitu 1 keluarga tadi yang menginap,mereka sedang ngobrol dan makan.Ada pula beberapa mas dan mbak yang jaga hotel stand by di meja dapur.Mereka ramah menyapa kami.Anehnya lagi inikan ruangan merokok,santai dan makan tapi mengapa lampu dibuat remang-remang??pikiran ts mungkin pihak hotel menjadikan ruang santai dengan tema romantis.Kami pun segera pergi mencari makan,beberapa meter meninggalakn penginapan,ts sempet mencium bau kemenyan(padahal di perumahan)kali ini ts tak mau berpikiran aneh lagi,ts berpikir mungkin ada orang yang beragama hindu sedang melakukan ibadah.kali ini cuma ts yang bau wangi,si doi belum mencium bau apa-apa.Kami pun tak menghiraukan langsung saja kami pergi mencari makan.pulang makan malam sekitar pukul 22.00 wib dan langsung menuju penginapan dengan kondisi masih gerimis.
Memasuki perumahan daerah penginapan mulai tampak aneh,sepanjang jalan perumahan tidak diberi lampu jalan sama sekali,yang dikasih lampu jalan hanya tikungan tajam.Ts tak mau berpikir aneh-aneh lagi mungkin uda menjadi adat perumahan daerah sini,hehehehe.Meski agak merinding,ts tetap meneruskan jalan naik motor ke penginapan.Rumah-rumah sudah pada tutup dan sepi,dan beberapa meter sebelum penginapan bau wangi kembali menyengat hidung kami,kali ini doi juga mencium.Tanpa berpikir macam-macam kami langsung menuju penginapan.Memasuki parkiran,anehnya tidak ada penjaga atau satpam yang menjaga kendaraan dan pintu pagar terbuka lebar.Yang ada hanya anjing penjaga.Memasuki ruang resepsionis ruangan pun remang-remang,memasuki ruang santai ts tidak merasakan apa-apa kecuali remangnya lampu namun doi ts mendengar suara aneh memanggil-manggil dari sisi dapur dan seakan akan ada orang yang menyapa dan tersenyum(tempatnya tepat dimana mas dan mbaknya tadi menyapa kami di meja dapur sebelum berangkat mencari makan),si doi pun langsung memegang tangan ts dan menyuruh ts melihat sisi dapur,ternyata tidak ada orang sama sekali.Kami pun langsung turun ke kamar kami dan langsung mengunci kamar kami.Kami pun memutuskan menyalakan tv semalam suntuk untuk menghilangkan rasa takut.Sebenarnya ts juga takut mendengar cerita doi tapi ts mencoba menenangkan keadaan dengan berbuat santai dan seakan-akan tidak ada apa-apa.Pagi harinya kami pun memutuskan ceck out dari penginapan tsb.Sempat nongkrong bentar di depan indomaret dan merenung sebentar serta berpikir jernih tentang apa yang terjadi tadi malam,dan ternyata tadi malam adalah malam jumat.
yang menjadi pertanyaan ts adalah
1.mengapa tidak ada lampu penerangan di teras kamar bawah bagian luar,padahal di teras pemandangannya adalah kebun,bia dibayangkan bagaimana kebun dimalam hari tanpa penerangan?
2.Mengapa sepanjang jalan perumahan tidak ada penerangan sama sekali?
3.siapa yang memesan mie goreng,padahal kami tidak memesan makanan sama sekali dari pihak penginapan?(seandainya yang memesan adalah 1 keluarga yang menginap bersama ts,mengapa mie dihantarkan ke kamar kami yang diluar,padahal 1 keluarga yang menginap sedang makan bersama di ruang santai yaitu di depan meja dapur!)
4.Suara apa yang memanggil-manggil doi ts di meja dapur?
5.Bagaimana jadinya kalau kami memilih kamar di lantai atas yang pengap tanpa adanya ventilasi?
itulah pengalaman ts selama menginap di bantal guling guest house.Semoga pembaca bisa mengambil nilai positif untuk ditanggapi secara benar dan tidak merugikan pihak manapun.Disini ts hanya sekedar sharing dan tidak ada niat apapun yang merugikan pihak lain.HANYA INGIN BERBAGI PENGALAMAN
pict by google
pict by google
Bagaimana dengan kisah seru anda sobat????